Judul Buku : Al-Adad (Angka)
Hikayah : Jilid 4
Penulis Saif Ibnu Rusly
DAFTAR ISI
1. 1 Mangkok
Cantik, Madu Dan 1 Helai Rambut
2. 1 Ulat Dan
Nabi Daud
3. 1 Wali Dan 200
Penumpang Kapal
4. 1 Kendi Arak
Menjadi Madu
5. 1 Buroq Dari
40.000 Buroq
6. 1 Dari 3 Doa
Rasulullah Ditolak
7. 1 Helai Kain
Kafan
8. 3 Pertanyaan
1 Jawaban
9. 4 Kelebihan
Umat Islam
10. Kisah 4
Perkara
11. 5 Wasiat Dari
Allah
12. 6
Persimpangan
13. 7 Wasiat
Untuk Ibrahim Bin Adham
14. 7 Dan 3 Amal
Jariyah
15. 7 Rahasia
Khusyuk Dalam Sholat
16. 8 Dirham
Rasulullah
17. 8 Nasehat
Nabi Idris
18. 10 Muharram
Dan Angka
19. 10 Pesan
Allah Pada Nabi Musa
20. 10 Sholat
Yang Ditolak
21. 12 Ekor
Kambing Dan 1 Alat Tenun
22. 12 Kutukan
Bagi Orang Yang Meninggalkan Sholat
23. 12 Kali
Membaca Ayat Kursi
24. 15 Musuh
Iblis, 10 Teman Iblis
25. Perhiasan 400
Dirham
26. 4.500 Tahun
Usia ‘Auj
27. Neraka
Jahannam Dan Angka 70.000
بسم الله
الرحمن الرحيم
1 MANGKOK CANTIK, MADU DAN 1 HELAI RAMBUT
Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abu Bakar r.a., Umar
r.a., Utsman r.a., dan ‘Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya,
Sayidah Fathimah r.a. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang
diletakkan di dalam mangkuk cantik. Ketika semangkuk madu itu dihidangkan
sehelai rambut ikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian
meminta semua sahabatnya membuat suatu perumpamaan terhadap tiga benda tersebut
(Mangkuk cantik, madu, dan sehelai rambut). Abu Bakar r.a. berkata, “iman itu
lebih cantik dari mangkuk cantik ini, orang beriman lebih manis dari madu, dan
mempertahankan iman lebih susah dari meniti sehelai rambut”. Umar r.a. berkata,
“kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk cantik ini, seorang raja lebih manis
dari madu, dan memerintah dengan adil lebih sulit dari meniti sehelai rambut”. Utsman
r.a. berkata, “ilmu lebih cantik dari mangkuk cantik ini, orang menuntut ilmu
lebih manis dari madu, dan mengamalkan ilmu yang dimiliki lebih sulit dari
meniti sehelai rambut”. Ali r.a. berkata, “tamu lebih cantik dari mangkuk
cantik ini, melayani tamu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai
kembali pulang ke rumanya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut”. Fatimah
r.a. berkata, “seorang wanita lebih cantik dari sebuah mangkuk cantik, wanita
ber-purdah lebih manis dari madu, dan mendapatkan wanita yang tak pernah
dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut”. Rasulullah
SAW bersabda, “seorang yang mendapat taufiq untuk beramal adalah lebih cantik
dari mangkuk cantik ini, beramal dengan amal baik itu lebih manis dari madu, dan
berbuat amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut”. Malaikat
Jibril AS berkata, “menegakkan pilar-pilar agama lebih cantik dari sebuah
mangkuk cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk agama lebih manis dari
madu, dan mempertahankan agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti
sehelai rambut”. Allah SWT berfirman, “SorgaKu lebih cantik dari mangkuk cantik
itu, nikmat sorgaKu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorgaKu adalah
lebih sulit dari meniti sehelai rambut”.
1 ULAT DAN NABI DAUD
Dalam sebuah kitab, Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu
saat Nabi Daud A.S duduk di suraunya sambil membaca kitab Zabur, tiba-tiba dia
melihat seekor ulat merah di tanah. Nabi Daud A.S. berkata seorang diri, “Apa
yang Allah Kehendaki dengan ulat ini?” Baru saja Nabi Daud selesai berkata
begitu, Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata. Ulat merah itu berkata
kepada Nabi Daud A.S. “Wahai Nabi Allah! Allah swt, mengilhamkan padaku untuk
membaca ‘Subhanallahu, walhamdulillahi, wala ilaha illallahu, wallahu akbar’
setiap hari sebanyak 1000 kali. Pada malam hari, Allah mengilhamkan padaku
untuk membaca ‘Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi
wa sohbihi wa sallim’ setiap malam sebanyak 1000 kali. Setelah ulat merah itu
berkata demikian, maka dia bertanya kepada Nabi Daud A.S. “Apakah yang dapat
kamu katakan padaku agar aku dapat manfaat darimu?” Akhirnya Nabi Daud
menyadari akan kesalahannya karena meremehkan ulat itu, dan dia sangat takut
pada Allah swt. Nabi Daud A.S. pun bertaubat dan menyerahkan diri kepada Allah
swt.
1 WALI DAN 200 PENUMPANG KAPAL
Sebuah kapal yang penuh muatan dan 200 penumpang, temasuk
ahli niaga, berangkat dari sebuah pelabuhan di Mesir. Ketika kapal itu ada di
tengah laut, maka datanglah badai petir dengan ombak yang kuat membuat kapal
itu terombang-ambing dan hampir tenggelam. Berbagai usaha dibuat untuk
menghindarkan kapal itu dari hantaman ombak dan badai. Namun semua usaha mereka
sia-sia. Semua orang yang ada di atas kapal itu sangat cemas dan menunggu apa
yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka. Ketika semua orang ada dalam
keadaan cemas, ada seorang lelaki yang sedikitpun tidak merasa cemas. Dia
kelihatan tenang sambil berzikir kepada Allah swt. Lelaki itu turun dari kapal
yang sedang terombang-ambing dan berjalanlah dia di atas air dan mengerjakan
sholat di atas air. Beberapa orang peniaga yang bersama-sama dia dalam kapal
itu melihat lelaki yang berjalan di atas air dan dia berkata, “Wahai wali Allah,
tolonglah kami. Janganlah tinggalkan kami!” Lelaki itu tidak memandang ke arah
orang yang memanggilnya. Para peniaga itu
memanggil lagi, “Wahai wali Allah, tolonglah kami. Jangan tinggalkan kami!”
Kemudian lelaki itu menoleh ke arah orang yang memanggilnya dengan berkata, “Ada apa?” Seolah-olah
lelaki itu tidak mengetahui apa-apa. Peniaga itu berkata, “Wahai wali Allah, tidakkah
kamu mau memikirkan kapal yang hampir tenggelam ini?” Wali itu berkata, “Dekatkan
dirimu pada Allah.” Para penumpang itu berkata,
“Apa yang harus kami lakukan?” Wali itu berkata, “Tinggalkan semua hartamu, jiwamu
akan selamat.” Mereka semua setuju untuk meninggalkan harta mereka, asalkan
jiwa mereka selamat. Mereka berkata, “Wahai wali Allah, kami akan membuang
semua harta kami asalkan jiwa kami semua selamat.” Wali Allah itu berkata lagi,
“Turunlah kamu semua ke atas air dengan membaca Bismillah.” Dengan membaca
Bismillah, maka turunlah seorang demi seorang ke atas air dan berjalan menuju
wali Allah yang sedang duduk di atas air sambil berzikir. Tidak berapa lama
kemudian, kapal yang membawa muatan harta itu tenggelam ke dasar laut. Habislah
semua barang-barang perniagaan yang mahal-mahal tenggelam ke laut. Para penumpang tidak tahu apa yang harus dilakukan, mereka
berdiri di atas air sambil melihat kapal yang tenggelam itu. Salah seorang dari
peniaga itu berkata lagi, “Siapakah kamu wahai wali Allah?” Wali itu berkata, “Saya
Uwais Al-Qarni.” Peniaga itu berkata lagi, “Wahai wali Allah, sesungguhnya di
dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta fakir-miskin Madinah yang
dihantar oleh seorang jutawan Mesir.” Wali itu berkata, “Jika Allah kembalikan
semua harta kamu, apakah kamu betul-betul akan memberikannya pada orang-orang
miskin di Madinah?” Peniaga itu berkata, “Betul, saya tidak akan berbohong, ya
wali Allah.” Setelah wali itu mendengar pengakuan peniaga itu, maka dia
mengerjakan sholat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah
swt, agar kapal itu dimunculkan kembali bersama hartanya. Tidak lama kemudian, kapal
itu muncul sedikit demi sedikit sehingga terapung di atas air. Semua barang
perniagaan dan lain-lain tetap seperti semula. Tiada yang kurang. Setelah itu
dinaikkan semua penumpang ke atas kapal itu dan meneruskan pelayaran ke tempat
yang dituju. Apabila sampai di Madinah, peniaga yang berjanji dengan wali Allah
itu terus menunaikan janjinya dengan membahagi-bahagikan harta kepada semua
fakir miskin di Madinah sehingga tiada seorang pun yang tertinggal. Wallahu
a’alam.
1 KENDI ARAK
MENJADI MADU
Pada suatu hari, Umar bin Al-Khatab sedang berkeliling di
lorong-lorong kota
Madinah. Di persimpangan jalan beliau bertemu dengan pemuda yang membawa kendi.
Pemuda itu menyembunyikan kendi di dalam kain sarung yang diselimutkan di
belakangnya. Timbul curiga di hati Umar saat terlihat keadaan itu. Umar
bertanya, “Apa yang engkau bawa itu?” Karena panik sebab takut dimarahi Omar
yang terkenal tegas, pemuda itu menjawab dengan gemetar, dan mengatakan bahwa
isi kendi itu adalah madu. Padahal, isinya adalah khamer. Dalam keadaannya yang
berbicara bohong itu pemuda tadi berjanji dalam hatinya ingin berhenti dari
minum arak. Dia merasa menyesal dan insaf dari melakukan perbuatan yang
dilarang oleh agama. Dalam penyesalan itu dia berdoa kepada Allah supaya Umar
tidak sampai memeriksa kendinya. Pemuda itu masih menunggu kata-kata dari
Khalifah. Khalifah berkata, “Kendi ini berisi madu.” Karena tidak percaya, Khalifah
Omar ingin melihat sendiri isi kendi itu. Ternyata doa pemuda itu dikabulkan
oleh Allah. Khamer di dalam kendi itu berubah menjadi madu.
1 BUROQ DARI 40.000 BUROQ
Adapun terjadinya peristiwa Israk Mikraj adalah karena bumi
merasa bangga dengan langit. Bumi berkata kepada langit, “Hai langit, aku lebih
baik darimu, karena Allah swt,. menghiasi aku dengan bermacam negara, laut, sungai,
tanaman, gunung dan lain-lain.” Langit berkata, “Hai bumi, aku juga lebih indah
darimu karena matahari, bulan, bintang, planet, buruj, ‘arasy, kursi dan syurga
ada padaku.” Bumi berkata, “Hai langit, di tempatku ada rumah yang dikunjungi
dan untuk tawaf, para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang
yang baik).” Bumi berkata lagi, “Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi
dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian
alam, seutama-utamanya segala yang ada serta kepadanya penghormatan yang paling
sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari’atnya juga di
tempatku.” Langit tidak dapat berkata apa-apa, saat bumi berkata demikian. Langit
mendiamkan diri dan dia mengadap Allah swt, dengan berkata, “Ya Allah, Engkau
telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa
kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab ucapan bumi, oleh sebab itu aku minta
kepadaMu ya Allah supaya Muhammad Engkau naikkan kepadaku sehingga aku menjadi
mulia dengan kebagusannya dan berbangga.” Lalu Allah swt, mengabulkan
permintaan langit, kemudian Allah swt, memberi wahyu kepada Jibril A.S pada
malam tanggal 27 Rajab, “Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan
engkau ‘Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini.” Jibril A.S. bertanya,
“Ya Allah, apakah Kiamat telah sampai?” Allah swt, berfirman, maksudnya, “Tidak,
wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus
pergi kepada Muhammad dengan buraq itu.” Kemudian Jibril A.S. pun pergi dan dia
melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah
masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibril A.S. terpandang
pada seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibril A.S. menghampiri
buraq itu lalu bertanya, “Mengapa engkau menangis, ya buraq?” Berkata buraq, “Ya
Jibril, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka
pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu
kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api
kerinduan.” Berkata Jibril A.S., “Aku akan menyampaikan engkau kepada orang
yang engkau rindukan itu.” Kemudian Jibril A.S. memakaikan pelana dan kekang
kepada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad saw,. Wallahu’alam. Buraq
yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah saw, dalam perjalanan Israk dan
Mikraj.
1 DARI 3 DOA RASULULLAH DITOLAK
‘Amir bin Said dari bapaknya berkata: “Satu hari Rasulullah
saw, datang dari daerah bukit. Ketika Rasulullah saw, sampai di masjid Bani
Mu’awiyah, beliau masuk ke masjid dan melakukan sholat dua rakaat. Kami pun
turut sholat bersama Rasulullah saw,. Kemudian Rasulullah saw, berdoa dengan
doa yang cukup panjang pada Allah swt,: Setelah selesai berdoa maka Rasulullah
saw, berpaling kepada kami dan bersabda: “Aku bermohon kepada Allah swt, tiga
perkara, dalam tiga perkara itu dia mengabulkan dua doa dan satu doa ditolak. 1)
Aku telah memohon pada Allah swt, supaya Dia tidak membinasakan umatku dengan
musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini dikabulkan oleh Allah swt,. 2) Aku
telah memohon kepada Allah swt, supaya umatku ini tidak dibinasakan dengan
bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh s.a). Permohonanku
ini dikabulkan oleh Allah swt,. 3) Aku telah bermohon kepada Allah swt, supaya
umatku tidak dibinasakan karena perselisihan sesama mereka (peperangan, pergaduhan
antara sesama Islam). Tetapi permohonanku tidak dikabulkan.
1 HELAI KAIN KAFAN
Seorang wanita datang pada Rasulullah saw,. Dia menyerahkan
kain yang ditenunnya sendiri dan diserahkan pada Nabi saw, sebagai rasa
cintanya kepada Rasul. Dengan senang hati Rasulullah saw, menerima pemberian
itu dan memakainya. Dengan memakai kain pemberian wanita itu, Nabi keluar
menemui sahabatnya. Salah seorang daripada sahabat melihat begitu indahnya kain
yang dipakai Nabi, lau berkata, “Wahai Rasulullah, alangkah indahnya kain yang
engkau pakai itu. Betapa senangnya jika aku memakainya,” katanya. “Baiklah,”
jawab Nabi saw, ringkas. Setelah keluar dari suatu majlis, Rasulullah saw, datang
lagi ke tempat itu, tetapi tidak lagi menggunakan kain tenun yang baru dipakai
itu. Kain pemberian wanita itu berlipat di tangannya, dan kemudian diserahkan
pada sahabat yang memujinya tadi. “Terimalah kain ini dan pakailah,” ujar
Rasululah saw. Melihat peristiwa itu, ramai sahabat yang mencela lelaki itu. Kain
pemberian wanita itu sangat disenangi Nabi karena itu dipakainya, tetapi Nabi
tidak pernah menolak permintaan seseorang. “Mengapa engkau masih memintanya?”
kata para sahabat. Apa jawab sahabat yang meminta kain kepada Rasulullah saw, “Saya
minta kain itu bukan untuk saya pakai, melainkan untuk saya gunakan sebagai
kain kafanku.”
3 PERTANYAAN 1 JAWABAN
Seorang profesor muda bertanya tiga perkara pada seorang
ahli hikmah yang sudah tua. Profesor bertanya, “Pak tua, saya punya tiga
pertanyaan: 1. Jika Tuhan itu ada, tunjukan bentuk Tuhan pada saya. 2. Apakah
takdir itu? 3. Jika setan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang
juga dibuat dari api? tentu api tidak bisa menyiksa api.” Pak tua berkata, “Nak, duduknya bisa
lebih maju? Aku ingin menjawab tiga pertanyaan itu dengan satu jawaban.”
Profesor menggeser dirinya lebih maju dan tiba-tiba, “Plokk..!!” Pak tua
menampar pipi Profesor dengan cukup kuat. Sambil menahan sakit, Profesor
bertanya, “Kenapa kamu manamparku?” Pak tua berkata, “Tamparan itu jawabanku
untuk 3 pertanyaanmu”. “Aku sungguh tidak faham”, kata Profesor. Pak tua
bertanya “Bagaimana rasanya tamparanku?”. “Sakit”, jawabnya. Pak tua bertanya, “Kamu
percaya bahwa sakit itu ada?”. Profesor mengangguk tanda percaya. Pak tua
bertanya lagi, “Tunjukan padaku bentuk sakit itu!” Profesor berkata, “Aku tidak
bisa”, jawab Profesor. Pak tua berkata, “Nak, kita merasakan bahwa Tuhan itu
ada, tetapi kita tidak mampu melihat dan tidak tahu bentuknya.” Pak tua
bertanya lagi, “Apakah kamu tahu akan ditampar hari ini?”. “Tidak” jawab
Profesor. Pak tua bertanya lagi, “Apakah sempat terpikirkan olehmu akan
menerima tamparan dariku hari ini?” “Tidak” jawab Profesor. “Itulah Takdir”
Kata pak tua. Pak tua bertanya lagi, “Terbuat dari apa tangan yang aku gunakan
menampar pipimu?”. “kulit”. Jawab Profesor. Ahli hikmah bertanya lagi, “Pipimu
terbuat dari apa?” “Kulit” Jawab Profesor. “Kulit menyakiti kulit. Bisa?”. “Bisa.
Dan sangat sakit.” Kata Profesor sambil kembali memegang pipinya. Pak tua
berkata, “Nak, api neraka akan menyiksa setan. Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” Sambil tersenyum, ahli hikmah bertanya, “Ada pertanyaan lagi wahai anakku?” Tanpa kata-kata,
profesor itu pulang dan takluk.
4 KELEBIHAN UMAT ISLAM
Nabi Adam A.S berkata, “Sesungguhnya Allah swt, memberikan
pada umat Muhammad saw, empat kemuliaan yang tidak diberikan padaku: 1) Taubatku
hanya diterima di kota
Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad saw, diterima di tempat manapun oleh
Allah swt,. 2) Pada awalnya aku berpakaian, tetapi saat aku berbuat dosa kepada
Allah swt, maka Allah swt, menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad saw, berbuat
dosa dengan telanjang, tetapi Allah swt, tetap memberi mereka pakaian. 3) Ketika
aku durhaka pada Allah swt, maka Allah swt, memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi
umat Muhammad saw, berbuat durhaka, Allah swt, tidak memisahkan isteri mereka. 4)
Aku durhaka pada Allah swt, di dalam syurga dan aku dikeluarkan dari surga, tetapi
umat Muhammad saw, durhaka kepada Allah (di luar surga) dan akan dimasukkan ke
dalam surga jika mereka bertaubat kepada Allah saw.
KISAH 4 PERKARA
Dikisahkan bahwa pada saat Fatimah r.a. meninggal dunia maka
jenazahnya diusung oleh 4 orang: 1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a) 2. Hasan
(anak Fatimah r.a) 3. Husin (anak Faimah r.a) 4. Abu Dzar Al-Ghifary r.a. Saat
jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzar Al-Ghifary r.a
berkata kepada kubur, “Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami
bawa kepadamu ? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, putri
Rasulullah saw,.” Maka kubur berkata, “Aku bukan tempat bagi orang berpangkat
atau orang bernasab. Aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya
akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak
akan terlepas dariku.” Abu Laits As-Samarqandi berkata kalau seseorang itu
hendak selamat dari siksa kubur hendaklah membiasakan empat perkara: 1. Hendaklah
ia menjaga sholatnya. 2. Hendaklah dia bersedekah. 3. Hendaklah dia membaca al-Qur’an.
4. Hendaklah dia memperbanyak membaca tasbih karena dengan memperbanyak membaca
tasbih, dia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya. Adapun empat perkara
yang harus dijauhi ialah: 1. Jangan berdusta. 2. Jangan mengkhianat. 3. Jangan
mengadu-domba 4. Jangan kencing berdiri. Rasulullah saw, bersabda, “Bersucilah
kamu semua dari kencing, karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berasal
dari kencing.” Seseorang tidak dijamin akan terlepas dari segala macam siksa
kubur, walaupun dia seorang ulama’ atau seorang anak yang bapaknya sangat dekat
pada Allah. Sebaliknya, kubur tidak memandang apakah orang itu miskin, kaya, berkedudukan
tinggi atau sebagainya. Kubur akan melayani seseorang sesuai amal soleh yang
dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini. Jangan sekali-kali kita berfikir bahwa
kita dapat menjawab setiap pertanyaan yang dikemukakan oleh dua malaikat Munkar
dan Nakir dengan cara kita menghafal. Pada hari ini kalau kita berkata kepada
saudara kita yang bodoh, “Takutlah kamu pada Allah dan takutlah kamu pada
pertanyaan yang akan dikemukakan kepadamu oleh malaikat Munkar dan Nakir, maka
mereka menjawab, “Ah mudah saja, aku bisa menghafal jawaban untuk menjawabnya.”
Itu adalah kata-kata orang yang tidak berakal. Seseorang tidak akan bisa
menjawab setiap soal di alam kubur jika dia tidak mengamalkannya, sebab yang
akan menjawab adalah amalnya sendiri. Jika dia rajin membaca al-Qur’an, maka al-Qur’an
itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.
5 WASIAT DARI ALLAH
Dari Nabi saw,., “Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke
langit, Allah swt, telah memberikan lima
wasiat, antaranya: 1) Janganlah engkau sandarkan hatimu pada dunia karena
sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau. 2) Jadikan cintamu
padaKu sebab tempat kembalimu adalah padaKu. 3) Bersungguh-sungguhlah engkau
mencari surga. 4) Putuskan harapan dari makhluk karena sesungguhnya mereka itu
sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka. 5) Rajinlah mengerjakan sholat
tahajjud karena sesungguhnya pertolongan itu bersama sholat malam.
6 PERSIMPANGAN
Abu Bakar r.a. berkata, “Sesungguhnya iblis berdiri di
depanmu, jiwa di sebelah kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah
belakangmu dan semua anggota tubuhmu berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah
di atasmu. Sementara iblis terkutuk mengajakmu meninggalkan agama, jiwa
mengajakmu ke arah maksiat, nafsu mengajakmu memenuhi syahwat, dunia mengajakmu
supaya memilihnya dari akhirat dan anggota tubuh menagajakmu melakukan dosa. Dan
Tuhan mengajakmu masuk Surga dan dapat ampunanNya, sebagaimana firmanNya (artinya),
“....Dan Allah mengajak ke Surga serta menuju mpunanNya...” Sesiapa yang
memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Sesiapa yang memenuhi
ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Sesiapa yang memenuhi ajakan
nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Sesiapa yang memenuhi ajakan dunia,
maka hilang akhirat dari dirinya. Sesiapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya,
maka hilang syurga dari dirinya. Dan sesiapa yang memenuhi ajakan Allah swt,., maka
hilang dari dirinya semua kejahatan dan dia memperolehi semua kebaikan.” Iblis
adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh sebab itu, manusia
harus selalu waspada karena iblis selalu melihat tepat pada sasarannya.
7 WASIAT UNTUK IBRAHIM BIN ADHAM
Ibrahim bin Adham berkata, “Telah datang padaku beberapa
orang tamu, dan saya tahu mereka adalah wakil guru thariqat. Saya berkata pada
mereka, berikanlah nasihat yang berguna pada saya, yang akan membuat saya takut
pada Allah swt,. Lalu mereka berkata, “Kami wasiatkan padamu 7 perkara, yaitu: 1)
Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan kesadaran hatinya. 2) Orang
yang banyak makan janganlah kamu harapkan kata-kata semangat darinya. 3) Orang
yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan kemanisan ibadahnya.
4) Orang yang cinta dunia janganlah kamu harapkan khusnul khatimahnya. 5) Orang
yang bodoh janganlah kamu harapkan akan hidup hatinya. 6) Orang yang memilih
berkawan dengan orang zalim janganlah kamu harapkan kelurusan agamanya. 7) Orang
yang mencari keredhaan manusia janganlah kamu harapkan akan Ridlo Allah darinya.”
7 DAN 3 AMAL JARIYAH
Dari Anas r.a. berkata bahwa ada tujuh macam pahala yang
dapat diterima seseorang itu selepas matinya. 1) Sesiapa yang mendirikan masjid
maka ia pahalanya tetap ada selagi masjid itu digunakan oleh orang untuk ibadah
di dalamnya. 2) Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum
darinya. 3) Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada
orang yang membacanya. 4) Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang
menggunakannya. 5) Sesiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang
memakannya baik dari manusia atau burung. 6) Mereka yang mengajarkan ilmu yang
berguna selama ia diamalkan oleh orang yang mempelajarinya. 7) Orang yang
meninggalkan anak yang soleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya dan
beristighfar baginya. Yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur’an maka orang
yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya
tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri. Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah
saw,. telah bersabda: “Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah
amalnya melainkan tiga macam: 1) Sedekah Jariah, 2) Ilmu yang berguna dan
diamalkan. 3) Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.
7 RAHASIA KHUSYUK DALAM SHOLAT
Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat wara’
dan sangat khusyuk sholatnya. Namun dia selalu khawatir kalau ibadahnya kurang
khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih baik ibadahnya,
untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk. Suatu hari, Isam
menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Asham dan bertanya: “Wahai Aba
Abdurrahman, bagaimana cara tuan sholat?” Hatim berkata: “Apabila masuk waktu
sholat aku berwudhu’ zahir dan batin.” Isam bertanya, “Bagaimana wudhu’ zahir
dan batin itu?” Hatim berkata, “Wudhu’ zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh
semua anggota wudhu’ dengan air. Sementara wudhu’ batin adalah membasuh anggota
dengan tujuh perkara: 1. bertaubat, 2. menyesali dosa yang dilakukan, 3. tidak
tergila-gilakan pada dunia, 4. tidak mengharap pujian orang, 5. tinggalkan
sifat bangga, 6. tinggalkan sifat khianat dan menipu, 7. tinggalkan sifat
dengki. Seterusnya Hatim berkata, “Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan
semua anggota badanku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh
kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku,
neraka di sebelah kiriku, malaikat maut di belakangku, dan aku bayangkan pula
bahwa aku seakan-akan berdiri di atas jembatan ‘Sirathal Mustaqim’ dan
menganggap bahwa sholatku saat ini adalah sholat terakhirku. Kemudian aku
berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam sholat kufahami
maknanya, kemudian aku ruku’ dan sujud dengan tawadhu’, aku bertasyahhud dengan
penuh harapan dan aku mengucapkan salam dengan ikhlas. Begitulah aku sholat
selama 30 tahun.” Ketika Isam mendengar itu, menangislah dia karena
membayangkan ibadahnya kurang baik jika dibandingkan dengan ibadah Hatim Al-Asham.
8 DIRHAM RASULULLAH
Suatu hari Rasulullah SAW pergi untuk belanja. Dengan bekal
uang 8 dirham, beliau ingin membeli pakaian dan alat rumah tangga. Belum sampai
di pasar, beliau bertemu seorang wanita sedang menangis. Beliau sempatkan bertanya
kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah ? Perempuan itu menyampaikan
bahwa dia seorang budak yang sedang kehilangan uang 2 dirham. Ia menangis
sangat takut dihukum oleh majikannya. Dua dirham dikeluarkan dari saku
Rasulullah untuk menghibur perempuan malang
tersebut. Kini tinggal 6 dirham. Beliau segera membeli gamis, pakaian
kesukaanya. Akan tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua lagi
miskin setengah teriak berkata, “Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah
akan mendandaninya kelak.” Rasulullah memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya
lusuh, tak pantas dipakai lagi. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan
dengan sukarela padanya. Beliau tidak jadi memakai baju baru. Dengan langkah
ringan beliau ingin segera pulang. Tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Beliau
bertemu lagi dengan perempuan yang tadi diberi dua dirham yang mengadukan
persoalan, bahwa dia takut pulang. Dia khawatir akan dihukum oleh majikannya
karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor
binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia
untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat kecil. Dengan senang hati beliau
mengantar perempuan itu ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, beliau
ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga
dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah
perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu
mengatakan sengaja melakukannya dengan maksud didoakan oleh Rasulullah dengan
salam tiga kali. Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau
mengantar perempuan budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah
menyampaikan, “Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku
yang menerima hukumannya.” Mendengar ucapan Rasulullah, penghuni rumah
terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda
Rasulullah. Secara tiba-tiba mereka menyampaikan, “Budak belian ini merdeka
karena Allah.” Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau
sangat bersyukur dengan uang 8 dirham dapat keuntungan ribuan dirham, yakni
harga budak itu sendiri. Beliau berkata, “Tidaklah aku melihat delapan dirham
demikian besar berkahnya dari pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi
ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan
membebaskan seorang budak belian.” Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan
dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan
kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsyi. “Bahwanya Allah menolong
hambaNya, selama ia menolong saudaranya.”
8 NASEHAT NABI IDRIS
Nabi Idris a.s adalah keturunan keenam Nabi Adam, putera
dari Yazid bin Mihla’iel bin Qoinan bin Anusy bin Syits bin Adam a.s. Dia
keturunan pertama yang diberi kenabian setelah Adam dan Syits. Nabi Idris a.s, berdasarkan
sementara riwayat, tinggal di Mesir, di mana dia berdakwah untuk agama Allah
mengajarkan tauhid dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pedoman
hidup bagi pengikut-pengikutnya agar menyelamatkan diri dari siksa akhirat dan
kehancuran serta kebinasaan di dunia. Ia hidup sampai usia 82 tahun. Di antara
beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah: 1. Kesabaran yang disertai
iman kepada Allah membawa kemenangan. 2. Orang yang bahagia adalah orang yang
rendah hati dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya. 3.
Bila kamu memohon sesuatu dari Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian
pula puasa dan sholatmu. 4. Jangan bersumpah dengan keadaan berdusta dan
janganlah menuntut sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menemani
mereka dalam dosa. 5. Taatlah pada raja-rajamu dan tunduklah pada pembesar-pembesarmu
serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji pada Allah. 6.
Jangan iri pada orang yang mujur nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan
lama menikmati kemujuran nasibnya. 7. Sesiapa melampaui kesederhanaan, tidak
ada sesuatu apapun akan bisa memuaskannya. 8. Tanpa membahagi nikmat yang
diperolehi, seseorang tidak bisa bersyukur pada Allah atau nikmat-nikmat yang
diperolehnya itu.
10 MUHARRAM DAN ANGKA 10.000
Dari Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah saw, bersabda: “
Sesiapa yang berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram) maka Allah swt, akan
memberinya pahala 10,000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari Asyura
maka akan diberi pahala 10,000 orang berhaji dan umrah, dan 10,000 pahala orang
mati syahid. Sesiapa mengusap kepala anak-anak yatim pada hari itu maka Allah
swt, akan menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Dan sesiapa yang memberi
makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin di hari Asyura, maka
seolah-olah dia memberi makan pada seluruh umat Rasulullah saw, yang berbuka
puasa dan mengenyangkan perut mereka.” Lalu para sahabat bertanya pada
Rasulullah saw,: “Ya Rasulullah saw, adakah Allah telah melebihkan hari Asyura
daripada hari-hari lain?”. Rasulullah saw, bersabda: “Ya, memang benar, Allah
Ta’ala menjadikan langit dan bumi pada hari Asyura, menjadikan laut pada hari
Asyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Asyura, menjadikan Nabi Adam dan Hawa
pada hari Asyura, lahirnya Nabi Ibrahim pada hari Asyura, menyelamatkan Nabi
Ibrahim dari api pada hari Asyura, menenggelamkan Fir’aun pada hari Asyura, menyembuhkan
penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari Asyura, menerima taubat Nabi Adam pada hari
Asyura, mengampuni dosa Nabi Daud pada hari Asyura, Allah swt, mengembalikan
kerajaan Nabi Sulaiman pada hari Aasyura, dan akan terjadi hari Kiamat juga
pada hari Asyura !”.
10 PESAN ALLAH PADA NABI MUSA
Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan, dari Jabir bin
Abdillah r.a. berkata Rasulullah saw, bersabda: “Allah swt,. memberikan pada
Nabi Musa bin Imran a.s. dalam alwaah 10 bab: 1) Wahai Musa jangan menyekutukan
Aku dengan suatu apa pun bahwa Aku telah menetapkan bahwa api neraka akan
menyambar wajah orang-orang musyrikin. 2) Taatlah kepada-Ku dan kedua orang
tuamu niscaya Aku pelihara kamu dari bahaya, Aku panjangkan umurmu dan Aku
hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik. 3) Jangan sekali-kali membunuh jiwa
yang Aku haramkan kecuali dengan hak, niscaya menjadi sempit bagimu dunia yang
luas dan langit dengan semua penjurunya dan akan kembali kamu dengan murka-Ku
ke dalam api neraka. 4) Jangan sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta
atau durhaka sebab Aku tidak akan membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku
dan tidak mengagung-agungkan namaKu. 5) Jangan hasad dengki dan irihati
terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab penghasut itu musuh
nikmatKu, menolak kehendakKu, membenci pada pembagian yang Aku berikan kepada
hamba-hambaKu dan sesiapa yang tidak meninggalkan perbuatan tersebut, maka dia
bukan hambaKu. 6) Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak kamu ketahui
dengan pasti dan kamu ingat dengan akal dan perasaanmu, sebab Aku menuntut
saksi-saksi itu dengan teliti atas persaksian mereka. 7) Jangan mencuri dan
jangan berzina dengan isteri tetangga tetanggamu, niscaya Aku tutup wajahKu
daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya. 8) Jangan menyembelih
korban untuk selain Aku sebab Aku tidak menerima korban kecuali yang disebut
namaKu dan ikhlas untukKu. 9) Cintailah sesama manusia sebagaimana kamu suka
terhadap dirimu sendiri. 10) Jadikan hari Sabtu untuk beribadah padaKu dan
hiburlah anak keluargamu. Kemudian Rasulullah saw, bersabda lagi: “Sesungguhnya
Allah swt, menjadikan hari Sabtu itu hari raya untuk Nabi Musa a.s. dan Allah
swt, memilih hari Juma’at sebagai hari raya untukku.”
10 SHOLAT YANG DITOLAK
Rasulullah saw,. bersabda: “Sesiapa yang menjaga sholat, maka
sholat itu menjadi cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan sesiapa yang
tidak menjaga sholat, maka sesungguhnya sholat itu tidak menjadi cahaya, dan
tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya.” Rasulullah saw, bersabda
bahwa: “10 orang sholatnya tidak diterima oleh Allah swt, di antaranya: 1. Orang
lelaki yang sholat sendirian tidak membaca sesuatu. 2. Orang lelaki yang sholat
tetapi tidak berzakat. 3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang
menjadi makmum membencinya. 4. Orang lelaki yang melarikan diri. 5. Orang
lelaki yang minum khomer tidak mahu meninggalkannya (taubat). 6. Orang
perempuan yang suaminya marah kepadanya. 7. Orang perempuan yang sholat tanpa
tudung (tidak menutup aurat). 8. Imam atau pemimpin yang sombong dan menganiaya.
9. Orang-orang yang suka makan riba’. 10. Orang yang sholatnya tidak
mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar.” Rasulullah saw, bersabda: “Sesiapa
yang sholatnya itu tidak dapat mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar, maka
sesungguhnya sholatnya itu hanya menambah kemurkaan Allah swt, dan jauh dari
Allah.” Hassan r.a berkata: “Kalau sholat kamu tidak dapat menahanmu dari
perbuatan keji dan munkar, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak
mengerjakan sholat. Dan pada hari kiamat, sholatmu akan dilemparkan ke arah
mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk.”
12 KAMBING DAN 1 ALAT TENUN
Imam Ahmad memberitakan dari Humaid bin Hilal, dia berkata: “Ada seorang lelaki yang
sering keluar masuk di kampung kami, lalu dia membawa cerita yang aneh-aneh
kepada orang-orang kampung. Dia bercerita: Suatu ketika aku datang ke Madinah
dalam rombongan dagang, lalu aku menjual semua barang-barang yang aku bawa. Aku
berkata pada diriku: Mengapa aku tidak pergi pada lelaki yang membawa ajaran baru
itu, barangkali aku dapat mendengar berita-berita yang aneh untuk aku bawa
kembali bersamaku?! Aku pun pergi pada Rasulullah SAW untuk bertanya sesuatu. Beliau
menunjuki arah sebuah rumah, katanya: Ada
seorang wanita yang tinggal di rumah itu. Pernah dia ikut tentara Islam
berperang, dan ditinggalkannya 12 ekor kambingnya juga sebuah alat tenun yang
digunakan untuk menenun pakaian. Saat dia kembali dari perang, didapati
kambingnya hilang seekor, dan alat tenunannya pun hilang. Dia sedih atas
kehilangannya itu. Dia mengangkat kedua tangan, berdoa kepada Tuhannya dengan
penuh kesungguhan, katanya: “Ya Tuhanku! Engkau berikan jaminan bahwa siapa
yang keluar berperang di jalanmu, Engkau akan pelihara harta bendanya, dan
sekarang aku telah kehilangan seekor kambing, juga satu alat tenunku. Aku minta
ganti kambing yang hilang dan alat tenunku itu!” Rasulullah SAW terus
menceritakan betapa sungguh-sungguhnya dia berdoa dan memohon kepada Tuhannya, sehingga
keesokan harinya dia mendapati di depan pintu rumahnya kambingnya yang hilang
itu kembali dengan seekor kambing lagi bersamanya. Dia juga melihat alat
tenunnya ada di situ dengan satu alat tenun yang lain. Itulah ceritanya, kata
Rasulullah SAW dan jika engkau mau, pergilah kepadanya di rumah itu, dan
tanyalah dia cerita itu! “Tidak”, jawabku, “akan tetapi aku percaya semua yang
engkau katakan itu!”
12 KUTUKAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT
Rasulullah saw, bersabda: “Sesiapa yang mengabaikan sholat
maka Allah swt, akan memberinya 12 perkara yang berbahaya atasnya. Tiga darinya
akan dirasakan di dunia ini: 1) Allah swt, menghilangkan berkah dari usahanya
dan rizkinya. 2) Allah swt, mencabut cahaya orang-orang mukmin daripadanya. 3) Dia
akan dibenci oleh orang-orang beriman. Tiga macam bahaya ketika dia akan mati: 1)
Ruh dicabut ketika dia dalam keadaan sangat haus walaupun ia telah minum
seluruh air laut. 2) Dia akan merasa
sangat pedih ketika ruh dicabut keluar. 3) Dia dikhawatirkan akan hilang
imannya. Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika ada di dalam kubur: 1) Dia
akan kesulitan terhadap pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir yang sangat
menakutkan. 2) Kuburnya akan menjadi sangat gelap. 3) Kuburnya akan menghimpit
sehingga semua tulang rusuknya berkumpul. Tiga lagi siksa di hari kiamat: 1) Hisab
padanya menjadi sangat berat. 2) Allah swt, sangat murka kepadanya. 3) Allah
swt, akan menyiksanya dengan api neraka.
12 KALI MEMBACA AYAT KURSI
Dari Anas bin Malik r.a. berkata, “Rasulullah saw, bersabda:
Apabila seseorang dari umatku membaca ayat Kursi 12 kali, kemudian berwuduk dan
mengerjakan sholat subuh, niscaya Allah akan menjaganya dari kejahatan setan
dan derajatnya sama dengan orang yang membaca seluruh al-Qur’an tiga kali, dan
di hari kiamat akan diberi mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni
dunia.” Berkata Anas bin Malik, “Ya Rasulullah, apakah dibaca setiap hari?”
Rasulullah saw, bersabda “Tidak, cukup membacanya setiap Jum’at.”
15 MUSUH IBLIS, 10 TEMAN IBLIS
Telah diceritakan bahwa Allah swt, menyuruh iblis datang
pada Nabi Muhammad s.a.w agar menjawab segala pertanyaan yang baginda tanyakan
padanya. Suatu hari Iblis datang pada baginda menyerupai orang tua yang baik
dan bersih, sedang ditangannya memegang tongkat. Rasulullah s.a.w, bertanya
“Siapakah kamu ini ?” Orang tua itu menjawab, “Aku adalah iblis.” “Apa tujuan
kamu datang menemuiku?” Orang tua itu menjawab, “Allah menyuruhku datang padamu
agar kau bertanya padaku.” Rasulullah s.a.w bertanya, “Hai iblis, berapa banyak
musuhmu dari kalangan umatku?” Iblis menjawab, “Lima belas.” 1. Engkau sendiri hai Muhammad. 2.
Imam dan pemimpin yang adil. 3. Orang kaya yang merendahkan diri. 4. Pedagang
yang jujur dan amanah. 5. Orang alim yang mengerjakan sholat dengan khusyuk. 6.
Orang Mukmin yang memberi nasihat. 7. Orang Mukmin yang penyayang. 8. Orang
yang tetap dan cepat bertaubat. 9. Orang yang menjauhkan diri dari segala yang
haram. 10. Orang Mukmin yang selalu dalam keadaan suci. 11. Orang Mukmin yang
banyak bersedekah dan berderma. 12. Orang Mukmin yang baik budi dan akhlaknya. 13.
Orang Mukmin yang bermanfaat kepada orang. 14. Orang yang hafal al-Qur’an serta
selalu membacanya. 15. Orang yang berdiri melakukan sholat di waktu malam
sedang orang-orang lain semuanya tidur. Kemudian Rasulullah s.a.w bertanya lagi,
“Berapa banyak temanmu di kalangan umatku?” Jawab iblis, “Sepuluh golongan: 1. Hakim
yang tidak adil. 2. Orang kaya yang sombong. 3. Pedagang yang khianat. 4. Orang
pemabuk. 5. Orang yang memutuskan tali persaudaraan. 6. Pemilik harta riba’. 7.
Pemakan harta anak yatim. 8. Orang yang selalu lengah dalam mengerjakan sholat.
9. Orang yang enggan memberikan zakat. 10. Orang yang selalu berangan-angan dan
khayal yang tidak berguna. Mereka semua adalah sahabat-sahabatku yang setia.”
Itulah di antara perbincangan Nabi dan iblis. Dari itu hendaklah kita selalu
berhati-hati jangan sampai kita menjadi kawan iblis, karena sesiapa yang
menjadi kawan iblis berarti menjadi musuh Allah. Demikianlah sebaliknya, sesiapa
yang menjadi musuh iblis berarti menjadi kawan kekasih Allah.
PERHIASAN 400 DIRHAM
Pada suatu hari, seorang saudagar perhiasan di zaman Tabiin
bernama Yunus bin Ubaid, menyuruh saudaranya menjaga kedainya karena dia akan
keluar untuk sholat. Ketika itu datanglah seorang badwi yang ingin membeli
perhiasan di kedai itu. Terjadilah jual beli di antara badwi itu dan penjaga
kedai yang diamanahkan tuannya tadi. Satu permata yang ingin dibeli harganya
empat ratus dirham. Saudara Yunus menunjukkan satu barang yang harganya dua
ratus dirham. Barang itu dibeli oleh badwi tadi tanpa diminta mengurangi
harganya tadi, yaitu empat ratus dirham. Ditengah jalan, dia berpapasan dengan
Yunus bin Ubaid. Yunus bin Ubaid bertanya pada si badwi yang membawa perhiasan
yang dia beli dari kedainya. Dan memang dia mengenali barang tersebut berasal
dari kedainya. Saudagar Yunus bertanya pada badwi itu, “Berapa harga barang ini
kamu beli?” Badwi itu menjawab, “Empat ratus dirham.” “Tetapi harga sebenarnya
hanya dua ratus dirham. Mari ke kedai saya agar saya bisa kembalikan uang
kembalian kepada saudara.” Kata saudagar Yunus lagi. Orang Badwi berkata, “Biarlah,
tidak perlu. Aku merasa senang dan beruntung dengan harga empat ratus dirham
itu, sebab di kampungku harga barang ini paling murah lima ratus dirham.” Tetapi saudagar Yunus
tidak membiarkan badwi itu pergi. Dipaksanya agar badwi itu kembali ke kedainya.
Setelah tiba di kedainya, diberikanlah uang kembalian kepada badwi itu. Setelah
badwi itu pergi, saudagar Yunus berkata pada saudaranya, “Apakah kamu tidak
malu dan takut pada Allah atas perbuatanmu menjual barang itu dengan harga dua
kali lipat?” Saudaranya berkata, “Tetapi dia sendiri yang mahu membelinya
dengan harga empat ratus dirham.” Saudagar Yunus berkata lagi, “Ya, tetapi di
punggung kita terpikul satu amanah untuk memperlakukan saudara kita seperti
memperlakukan diri kita sendiri.” Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah saw, “Sesungguhnya
Allah itu penentu harga, yang menahan, yang melepas dan memberi rizki. Sesungguhnya
aku ingin bertemu Allah di dalam keadaan tidak seorang pun dari kamu menuntut
aku lantaran menzalimi dalam jiwa atau harga.” (Diriwayat lima imam kecuali imam Nasa’i)
4.500 TAHUN USIA ‘AUJ
‘Auj bin Unuq adalah manusia berusia sampai 4,500 tahun. Tinggi
badannya saat berdiri seperti ketinggian air yang menenggelamkan negeri di
zaman Nabi Nuh a.s. Ketinggian air tersebut tidak melebihi lututnya. Ada yang mengatakan bahwa
dia tinggal di gunung. Jika dia lapar, dia menghulurkan tangannya ke laut untuk
menangkap ikan kemudian memanggangnya dengan panas matahari. Jika dia marah
pada sebuah negeri, maka dia akan mengencingi negeri tersebut hingga penduduk
negeri itu tenggelam di dalam air kencingnya. Saat Nabi Musa dan kaumnya
tersesat di kebun teh, maka ‘Auj bermaksud untuk membinasakan Nabi Musa dan
kaumnya. ‘Auj datang memeriksa kediaman pasukan Nabi Musa a.s. Dia mendapati
beberapa tempat kediaman pasukan Nabi Musa tidak jauh dari tempatnya. Dia mencabut
gunung-gunung di sekitarnya dan diletakkan di atas kepalanya supaya mudah untuk
dilemparkan kepada pasukan Nabi Musa a.s. Sebelum sempat ‘Auj melemparkan
gunung-gunung yang diangkat di atas kepalanya kepada pasukan Nabi Musa a.s, Allah
mengutuskan burung hud-hud membawa batu berlian dan meletakkannya di atas
gunung yang diangkat oleh ‘Auj. Dengan kekuasaan Allah, berlian itu menembus
gunung yang diangkat oleh ‘Auj sehingga sampai ke tengkorak kepalanya. ‘Auj
tidak sanggup menghilangkan berlian itu. akhirnya ‘Auj binasa sebab berlian itu.
Dikatakan bahwa ketinggian Nabi Musa a.s adalah empat puluh hasta dan panjang
tongkatnya juga empat puluh hasta dan memukulkan tongkatnya kepada ‘Auj tepat
mengenai mata dan kakinya. Ketika itu jatuhlah ‘Auj dengan kehendak Allah swt, dan
akhirnya tidak dapat lari daripada kematian sekalipun badannya tinggi serta
memiliki kekuatan yang hebat.
NERAKA JAHANNAM DAN ANGKA 70.000
Dikisahkan dalam sebuah hadis bahwa sesungguhnya neraka
Jahannam itu adalah hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan
ianya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada
setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu
terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya
pula terdapat 70,000 lembah dari api.
Dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa pada setiap lembah itu
terdapat 70,000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000
kamar dari api, pada setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala,
dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahwa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor
dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya
mempunyai 70,000 qullah bisa. Dalam hadis yang sama menerangkan bahwa pada hari
kiamat nanti akan dibuka penutup neraka Jahannam, maka sebaik saja pintu neraka
Jahannam itu terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah
kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka di hadapan muka
mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang
mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka
bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, “Ya Tuhan kami, selamatkanlah.”
Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah saw, telah bersabda: “Akan
didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu
mempunyai 70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000
malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada
diterangkan oleh Allah swt, dalam surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud: “Sedang
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras.” Setiap malaikat apa yang
ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun, dan setiap satu dari
mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung dengan pemukul
yang ada padanya, maka niscaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan dengan
sekali pukulan saja ia akan menenggelamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.[]
11 Muharram 1434 H
25 Nopember 2012
Ibnu Rusly